Antony J. Blinken selaku Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), tiba di Timur Tengah pada hari Senin (5/2), dengan harapan dapat mencegah meningkatnya serangan balasan oleh milisi yang didukung Iran.
Hal tersebut agar tidak berkembang menjadi perang regional yang lebih luas dan menggalang sekutu untuk ikut serta mengusulkan perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Dilansir dari nytimes.com, Selasa (6/2), pertemuan Antony J. Blinken dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Arab Saudi, membahas stratgi untuk mengakhiri krisis di Gaza secara berkelanjutan.
Antony J. Blinken juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan pemimpin Mesir, Qatar, dan Israel.
Negara-negara tersebut merupakan kunci dalam negosiasi terkait potensi jeda dalam pertempuran di Gaza.
Pemerintah Joe Biden dan Sekutu Arab masih menunggu tanggapan dari Hamas, atas kerangka kesepakatan.
Upaya tersebut akan melibatkan pertukaran lebih dari 100 sandera Israel yang ditahan di Gaza. Selain itu, upaya tersebut untuk pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Seorang pejabat AS menyatakan bahwa upaya diplomatik tersebut untuk memberitahukan kepada sekutu di kawasan yang diserang AS akhir-akhir ini terhadap milisi yang didukung Iran tidak boleh ditafsirkan sebagai eskalasi pertempuran di wilayah tersebut.
Serangan pesawat-pesawat tempur AS, Inggris, serta dukungan sekutu terhadap milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman, merupakan upaya untuk mencegah kelompok tersebut menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
Selain itu, serangan AS dan sekutunya tersebut merupakan balasan atas pembunuhan tiga tentara AS di perbatasan Yordania.
Tetapi, serangan tersebut mendorong Rusia untuk menyerukan pertemuan mendesak dengan Dewan Keamanan PBB.
Maria Zakharova selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Sabtu (3/2) menuduh AS semakin meningkatkan konflik di Timur Tengah dan serangan AS tersebut menunjukan sifat agresif AS.
Dalam percakapan antara Antony J. Blinken dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman menekankan pentingnya mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza.
Lebih dari itu, sebanyak 27.000 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan Gaza, sedangkan hampir dua juta orang mengungsi.
Antony J. Blinken juga membahas rencana untuk memerintah Gaza setelah pertempuran berakhir, kemungkinan perang otoritas Palestina, yang mengelola sebagai tepi barat yang diduduki Israel.
Selain itu, Pemerintah AS berharap untuk kemajuan bagi Arab Saudi dengan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Hal tersebut merupakan tujuan jangka panjang dalam menstabilkan Timur Tengah.
Berdasarkan usulan tersebut AS menawarkan Awab Saudi sebuah perjanjian pertahanan, bantuan dalam program nuklir, dan meningkatkan penjualan senjata.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membangun kawasan yang lebih terintegrasi dan sejahtera, serta menegaskan kembali kemitraan strategis antara AS dan Arab Saudi. (NET)