Ernando Ari Kembali Cedera Bahu, Dampak Kontribusi Dokter Gadungan Elwizan Amin Terungkap

Bagikan Artikel

Persebaya Surabaya kembali menjadi sorotan setelah kiper utamanya, Ernando Ari Sutaryadi, mengalami cedera bahu dalam pertandingan sengit melawan Bhayangkara FC.
Namun, apa yang membuat perhatian publik semakin terfokus adalah keterlibatan mantan dokter Timnas Indonesia, Elwizan Aminudin, yang diungkap sebagai dokter gadungan. Bagaimana kisah kontroversial ini mempengaruhi kembali cederanya Ernando Ari?
Pertandingan melawan Bhayangkara FC pada Minggu (4/2) sore menjadi momen yang sulit bagi Ernando Ari. Kiper Persebaya Surabaya ini, yang baru bergabung dengan tim pada Jumat sebelumnya setelah tampil gemilang di Piala Asia 2023, mengalami cedera serius akibat salah jatuh.
Meskipun ditarik di ujung laga, Ernando Ari tetap memberikan dukungan di pinggir lapangan sambil menjalani observasi dan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan tingkat keparahan cederanya.
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, memberikan keterangan pada konferensi pers, mengungkapkan ketidakmampuannya menjelaskan secara detail kondisi cedera Ernando Ari.
Proses pemeriksaan masih berlangsung, dan tim dokter berkomitmen memberikan perawatan terbaik untuk memastikan kembalinya Ernando ke lapangan secepat mungkin.
Ernando Ari, yang sebelumnya menjadi salah satu pahlawan di Piala Asia, tampil gemilang dalam pertandingan melawan Bhayangkara FC dengan beberapa save penting dan kontribusinya dalam membangun serangan Green Force. Namun, nasib tragisnya tidak hanya berhenti pada cedera bahu yang membatasi perannya di lapangan.
Skandal mencengangkan terungkap ketika mantan dokter Timnas Indonesia, Elwizan Aminudin, yang disebut Dokter Amin, ditangkap setelah menjadi buron selama 3 tahun. Elwizan Aminudin ternyata telah menjadi dokter gadungan, memberikan pelayanan medis palsu kepada beberapa klub, termasuk PSS Sleman dan Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur.
Manajemen klub PSS Sleman melaporkan kasus ini kepada polisi pada Desember 2023 setelah menemukan bahwa dokter gadungan ini telah menangani beberapa pemain dengan ijazah palsu.
Dokter Amin, yang telah mengundurkan diri dari PSS Sleman pada Desember 2021, akhirnya ditangkap setelah penyebaran Daftar Pencarian Orang (DPO) melalui media sosial.
Penting untuk dicatat bahwa Elwizan Aminudin bukan hanya menangani Persebaya, tetapi juga menjadi sorotan karena perannya dalam cedera pemain lain seperti striker Super Elja, Saddam Ghafar. Pemain ini masih belum pulih sepenuhnya dari cedera yang ditangani oleh dokter gadungan tersebut.
Keterlibatan Dokter Amin dalam cedera pemain-pemain tersebut mengundang kecaman luas. Salah satu pemain yang menjadi korban, Saddam Ghafar, bahkan belum bisa kembali ke lapangan hingga saat ini karena dampak serius dari penanganan medis yang salah.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Ernando Ari, yang mengalami dislokasi bahu, beruntung dapat kembali bermain setelah menjalani operasi. Namun, pertanyaan muncul: Sejauh mana kontribusi Dokter Amin memengaruhi cedera terbaru Ernando Ari?
Seluruh skandal ini menciptakan bayang-bayang baru atas kredibilitas pelayanan medis dalam dunia sepak bola Indonesia. Bagaimana pengaruh kontroversi ini terhadap Persebaya Surabaya dan kepercayaan masyarakat terhadap tim medis di klub-klub sepak bola Tanah Air? (NET)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *